SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI SD NEGERI 4 CIRAHAB KORWILCAM DINDIK LUMBIR KAB. BANYUMAS

Kegiatan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)

Kegiatan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)

sdn4cirahab.sch.id - Seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memperkenalkan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Program ini menggantikan Ujian Nasional (UN) yang sebelumnya menjadi alat utama untuk mengukur kompetensi siswa di seluruh Indonesia. ANBK tidak hanya berfokus pada kemampuan akademik, tetapi juga mengukur aspek lain seperti literasi, numerasi, serta karakter siswa.

Kegiatan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara komprehensif tentang ANBK, mulai dari latar belakangnya, tujuan pelaksanaannya, hingga manfaatnya bagi dunia pendidikan di Indonesia. Kami juga akan mengulas bagaimana ANBK dilaksanakan dan bagaimana sekolah-sekolah di seluruh Indonesia mempersiapkan diri menghadapi transformasi besar dalam sistem evaluasi ini.

 Latar Belakang Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)

Perubahan dalam sistem evaluasi pendidikan di Indonesia dimulai dengan kebijakan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, pada tahun 2020. Salah satu poin penting dalam kebijakan tersebut adalah dihapuskannya Ujian Nasional (UN), yang telah menjadi penilaian standar selama bertahun-tahun. Keputusan ini didasarkan pada fakta bahwa UN lebih berfokus pada penilaian akademik semata, tanpa melihat aspek keterampilan hidup dan karakter yang juga penting dalam pendidikan.

Sebagai penggantinya, Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) diperkenalkan sebagai alat evaluasi yang lebih komprehensif. ANBK bertujuan untuk tidak hanya mengukur kemampuan siswa dalam hal akademik, tetapi juga memahami bagaimana mereka memecahkan masalah, berkolaborasi, serta berperan aktif dalam masyarakat.

 Tujuan Pelaksanaan ANBK

Tujuan utama dari ANBK adalah untuk memberikan gambaran lebih lengkap mengenai kualitas pendidikan di Indonesia. ANBK tidak bertujuan menilai siswa secara individual seperti UN, melainkan mengevaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan. Dengan demikian, hasil ANBK lebih diarahkan untuk memberikan umpan balik kepada sekolah dan pemerintah dalam rangka memperbaiki kebijakan dan strategi pendidikan di masa depan.

Adapun tujuan spesifik ANBK antara lain:

1. Mengukur Kemampuan Literasi dan Numerasi  

   ANBK menilai kemampuan literasi (kemampuan membaca dan memahami teks) serta numerasi (kemampuan berhitung dan memahami konsep matematika) siswa. Kemampuan ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi indikator keberhasilan pendidikan dasar.

2. Mengukur Karakter dan Sikap Sosial  

   Selain literasi dan numerasi, ANBK juga menilai aspek karakter dan sikap sosial siswa, seperti kemampuan untuk bekerja sama, berpikir kritis, dan menunjukkan sikap positif terhadap keberagaman. Ini merupakan bagian dari upaya membentuk siswa yang tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga memiliki etika dan karakter yang baik.

3. Meningkatkan Mutu Pendidikan  

   Data yang dihasilkan dari ANBK akan digunakan oleh pemerintah untuk membuat kebijakan yang lebih tepat sasaran dalam meningkatkan mutu pendidikan, baik di tingkat sekolah, kabupaten, maupun nasional.

 Komponen-Komponen dalam ANBK

Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:

1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)  

   AKM berfokus pada kemampuan literasi dan numerasi. Literasi yang dinilai bukan hanya sekadar kemampuan membaca, tetapi juga memahami dan menggunakan informasi dari teks untuk menyelesaikan masalah. Numerasi mengukur kemampuan siswa dalam memahami, menggunakan, dan menganalisis informasi matematis dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari.

2. Survei Karakter  

   Survei ini dirancang untuk mengevaluasi nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa, seperti integritas, sikap tanggung jawab, kepedulian terhadap lingkungan, dan kemampuan beradaptasi di masyarakat. Survei karakter juga membantu pemerintah dalam melihat sejauh mana pendidikan karakter sudah diterapkan di sekolah.

3. Survei Lingkungan Belajar  

   Survei ini ditujukan untuk mengetahui kondisi lingkungan belajar di sekolah, seperti bagaimana proses pembelajaran berlangsung, fasilitas yang tersedia, serta hubungan antara guru, siswa, dan pihak sekolah. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung bagi semua siswa.

 Tahapan Pelaksanaan ANBK

Pelaksanaan ANBK dilakukan dalam beberapa tahapan yang dirancang untuk memastikan setiap siswa dapat mengikuti asesmen dengan baik. Tahapan ini meliputi:

1. Persiapan dan Simulasi  

   Sebelum pelaksanaan ANBK, sekolah-sekolah di seluruh Indonesia menjalani tahap simulasi yang bertujuan untuk mempersiapkan siswa dan sekolah agar terbiasa dengan format ujian berbasis komputer. Simulasi ini juga berguna untuk memastikan bahwa fasilitas teknologi yang ada di sekolah cukup memadai.

2. Pelaksanaan ANBK  

   ANBK dilaksanakan secara daring menggunakan perangkat komputer atau laptop di sekolah. Bagi sekolah-sekolah yang tidak memiliki fasilitas komputer yang memadai, ANBK dapat dilaksanakan secara luring (offline) dengan menggunakan kertas dan pensil sebagai alternatif.

3. Pemrosesan Hasil dan Evaluasi  

   Hasil ANBK kemudian diproses secara digital dan digunakan untuk mengevaluasi kinerja sekolah serta memberikan umpan balik yang spesifik. Sekolah dapat menggunakan hasil ini untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan memberikan bimbingan lebih lanjut kepada siswa.

 Tantangan dan Solusi dalam Pelaksanaan ANBK

Meskipun ANBK diharapkan dapat menjadi alat evaluasi yang lebih komprehensif, pelaksanaannya tidak luput dari tantangan. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain:

1. Keterbatasan Fasilitas Teknologi  

   Tidak semua sekolah di Indonesia memiliki akses yang memadai terhadap komputer dan internet, terutama di daerah-daerah terpencil. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah menyediakan opsi pelaksanaan ANBK secara luring (offline), serta memberikan bantuan berupa perangkat komputer bagi sekolah-sekolah yang membutuhkan.

2. Kesiapan Guru dan Siswa  

   Siswa dan guru di beberapa daerah mungkin masih belum terbiasa dengan penggunaan teknologi dalam proses asesmen. Untuk itu, pemerintah mengadakan program pelatihan bagi guru serta simulasi bagi siswa agar mereka lebih siap menghadapi ANBK.

3. Pandemi COVID-19  

   Pandemi juga memberikan tantangan tersendiri dalam pelaksanaan ANBK, terutama dalam hal pelaksanaan asesmen yang harus memenuhi protokol kesehatan. Namun, dengan strategi yang baik dan kerjasama antara pemerintah dan sekolah, ANBK tetap bisa dilaksanakan meski dalam kondisi yang penuh keterbatasan.

 Manfaat ANBK bagi Masa Depan Pendidikan di Indonesia

Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) bukan hanya sekedar pengganti Ujian Nasional, tetapi juga langkah maju dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dengan berfokus pada kemampuan literasi, numerasi, dan karakter, ANBK membantu menciptakan siswa-siswa yang lebih siap menghadapi tantangan global.

Hasil ANBK memberikan wawasan penting bagi sekolah dan pemerintah untuk mengetahui area mana saja yang perlu diperbaiki. Ini memungkinkan adanya intervensi yang lebih tepat sasaran dalam meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di daerah-daerah yang tertinggal.

 Kesimpulan

Kegiatan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) merupakan langkah transformasi penting dalam sistem evaluasi pendidikan di Indonesia. Melalui ANBK, pemerintah dapat mendapatkan data yang lebih akurat mengenai kondisi pendidikan di seluruh Indonesia, baik dari segi akademik, karakter, maupun lingkungan belajar.

Dengan berbagai manfaat yang ditawarkannya, ANBK diharapkan mampu mendorong peningkatan mutu pendidikan di Indonesia secara menyeluruh, sehingga menciptakan generasi penerus yang cerdas, berkarakter, dan siap bersaing di tingkat global.

0 Komentar