Contoh Pertanyaan Pemantik dan Apersepsi dalam Pembelajaran
Sdn4cirahab.sch.id - Pemahaman tentang pentingnya pertanyaan pemantik dan apersepsi dalam dunia pendidikan tak dapat dipandang sebelah mata. Kedua konsep ini menjadi bagian integral dalam proses belajar mengajar, baik itu dalam kelas formal maupun informal. Artikel ini akan membahas dengan mendalam mengenai contoh pertanyaan pemantik dan apersepsi, serta bagaimana keduanya dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Apa Itu Pertanyaan Pemantik?
Pertanyaan pemantik adalah sebuah alat yang digunakan oleh pendidik untuk memancing atau membangkitkan minat dan rasa ingin tahu peserta didik sebelum masuk ke materi pembelajaran yang sesungguhnya. Dengan menggunakan pertanyaan pemantik, pengajaran dapat menjadi lebih hidup dan interaktif. Biasanya, pertanyaan ini diajukan pada awal pembelajaran untuk menciptakan suasana yang kondusif dan menyentuh topik yang relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Fungsi Pertanyaan Pemantik dalam Pembelajaran
Pertanyaan pemantik memiliki beberapa fungsi utama dalam pembelajaran, di antaranya:
- Membangkitkan Minat Siswa: Pertanyaan pemantik dapat menarik perhatian siswa dan membuat mereka merasa tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang topik yang akan dibahas.
- Menghubungkan Pengetahuan Lama dan Baru: Dengan pertanyaan pemantik, guru dapat membantu siswa untuk mengingat pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya dan menghubungkannya dengan materi yang akan dipelajari.
- Meningkatkan Partisipasi Siswa: Ketika siswa merasa terlibat dengan pertanyaan yang relevan, mereka lebih cenderung untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
Contoh Pertanyaan Pemantik
Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan pemantik yang dapat digunakan oleh pendidik dalam berbagai konteks pembelajaran:
-
Untuk Mata Pelajaran Matematika:
- "Apakah kalian pernah menghitung sesuatu yang sangat besar, seperti jumlah bintang di langit atau jumlah uang yang kalian miliki?"
- "Bagaimana kalian mengukur jarak antara dua tempat yang sangat jauh?"
-
Untuk Mata Pelajaran Sains:
- "Pernahkah kalian bertanya-tanya mengapa langit tampak biru saat siang hari?"
- "Bagaimana jika kita bisa mengubah satu sifat benda menjadi benda lain? Apa yang akan terjadi?"
-
Untuk Mata Pelajaran Sejarah:
- "Apa yang membuat peristiwa kemerdekaan Indonesia begitu penting untuk kita kenang?"
- "Bagaimana kehidupan manusia di masa prasejarah berbeda dengan kehidupan kita sekarang?"
-
Untuk Mata Pelajaran Bahasa:
- "Apa yang kalian rasakan ketika membaca cerita favorit kalian? Apakah ada pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang?"
- "Bagaimana jika kata-kata yang kita gunakan setiap hari tidak ada?"
Dengan pertanyaan pemantik seperti ini, siswa akan lebih terbuka dan siap menerima materi yang lebih kompleks.
Apa Itu Apersepsi?
Apersepsi adalah proses penghubungan pengetahuan yang sudah dimiliki oleh peserta didik dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari. Apersepsi membantu menciptakan fondasi yang kuat agar pembelajaran yang berlangsung lebih mudah dipahami dan relevan. Dalam kata lain, apersepsi berfungsi untuk menyiapkan mental dan pikiran peserta didik untuk menerima materi yang baru.
Fungsi Apersepsi dalam Pembelajaran
Apersepsi sangat berguna dalam mengoptimalkan hasil pembelajaran. Berikut adalah beberapa fungsi penting apersepsi dalam pendidikan:
- Membangun Keterhubungan antara Pengetahuan Lama dan Baru: Apersepsi membantu menghubungkan informasi yang sudah diketahui oleh siswa dengan informasi baru yang akan dipelajari.
- Menyiapkan Siswa untuk Pembelajaran Baru: Dengan apersepsi, siswa dapat siap dan lebih mudah mencerna informasi baru yang diberikan oleh pengajar.
- Mengurangi Kebingungan: Proses apersepsi akan mengurangi kebingungan yang mungkin dialami oleh siswa ketika dihadapkan dengan materi baru yang tidak dikenali.
Contoh Apersepsi dalam Pembelajaran
Di bawah ini adalah beberapa contoh apersepsi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran:
-
Untuk Mata Pelajaran Matematika:
- "Kalian sudah belajar tentang perkalian, sekarang kita akan mempelajari bagaimana perkalian digunakan dalam kehidupan sehari-hari."
- "Sebelum kita mulai menghitung volume bangun ruang, ingatkah kalian tentang panjang, lebar, dan tinggi pada bangun datar?"
-
Untuk Mata Pelajaran Sains:
- "Sebelum kita membahas lebih jauh tentang fotosintesis, kalian sudah mengetahui tentang tumbuhan dan bagaimana mereka tumbuh, bukan?"
- "Apakah kalian ingat proses pembekuan air? Hari ini kita akan belajar lebih lanjut tentang perubahan bentuk materi."
-
Untuk Mata Pelajaran Sejarah:
- "Sebelum kita memasuki pembahasan tentang masa penjajahan, ingatkah kalian tentang bangsa-bangsa yang pernah berkuasa di Indonesia?"
- "Tahun lalu kita membahas tentang revolusi industri, sekarang kita akan melanjutkan dengan mempelajari perubahan sosial setelahnya."
-
Untuk Mata Pelajaran Bahasa:
- "Sebelum kita belajar menulis esai, coba ingat-ingat apa saja yang kalian tahu tentang struktur kalimat."
- "Kalian sudah pernah mendengar tentang sinonim dan antonim, sekarang kita akan melihat bagaimana kata-kata tersebut digunakan dalam teks."
Melalui apersepsi, siswa diharapkan lebih siap untuk menyerap materi yang akan dipelajari, karena mereka sudah memiliki pengetahuan dasar yang relevan.
Mengapa Pertanyaan Pemantik dan Apersepsi Sangat Penting?
Kedua elemen ini, pertanyaan pemantik dan apersepsi, memiliki peran yang sangat vital dalam proses pembelajaran. Tanpa adanya keduanya, pembelajaran cenderung berjalan monoton dan tidak dapat menciptakan keterhubungan yang kuat antara siswa dan materi yang diajarkan.
-
Meningkatkan Motivasi Siswa: Pertanyaan pemantik dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar lebih banyak, sementara apersepsi membantu siswa memahami relevansi materi yang sedang dipelajari dengan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya.
-
Membantu Pembelajaran Berkesinambungan: Dengan apersepsi, setiap pelajaran dapat berhubungan dengan pelajaran sebelumnya, menciptakan pembelajaran yang berkesinambungan dan memudahkan siswa dalam memahami materi secara menyeluruh.
-
Membuat Pembelajaran Lebih Menarik: Pertanyaan pemantik menjadikan pembelajaran lebih dinamis dan tidak terkesan kaku. Siswa lebih terlibat dalam diskusi dan pembelajaran yang sedang berlangsung.
Cara Menggunakan Pertanyaan Pemantik dan Apersepsi yang Efektif
Agar pertanyaan pemantik dan apersepsi dapat diterima dengan baik oleh siswa, pendidik perlu memperhatikan beberapa hal berikut:
-
Relevansi: Pastikan pertanyaan pemantik dan apersepsi yang digunakan relevan dengan materi yang akan dipelajari. Hal ini akan membuat siswa merasa bahwa apa yang mereka pelajari memiliki hubungan dengan kehidupan nyata mereka.
-
Kreativitas: Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan kreativitas dalam mengajukan pertanyaan. Hindari pertanyaan yang terlalu umum dan tidak menantang pemikiran siswa.
-
Interaktif: Ajak siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi dan berbagi pandangan mereka. Pertanyaan yang memicu diskusi akan lebih efektif daripada pertanyaan yang hanya mengarah pada jawaban "ya" atau "tidak".
-
Membangun Koneksi: Sebelum memasuki materi baru, pastikan untuk mengaitkan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa. Ini akan membuat mereka merasa lebih siap dan percaya diri.
Kesimpulan
Pertanyaan pemantik dan apersepsi adalah dua alat yang sangat efektif dalam membangun dasar yang kuat untuk pembelajaran yang lebih mendalam. Dengan memahami dan menerapkan kedua konsep ini secara tepat, pendidik dapat menciptakan suasana pembelajaran yang tidak hanya menarik tetapi juga menyenangkan dan bermanfaat bagi siswa. Baik pertanyaan pemantik yang membangkitkan minat siswa, maupun apersepsi yang menghubungkan pengetahuan lama dengan baru, keduanya memiliki peran penting dalam memastikan keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
0 Komentar